Guru sebagai barisan terdepan dan berperan dominan dalam proses pembelajaran adalah pihak yang paling bertanggung jawab dalam proses untuk mengetahui hasil belajar siswanya. Proses belajar yang baik harus senantiasa diikuti dengan evaluasi kegiatan belajar untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang sudah ditetapkan sesuai jenjangnya dapat dikuasai siswa. Untuk mengetahui hal ini dilakukan dengan mengevaluasi melalui penilaian baik tataran kognitif yang umumnya dengan soal tertulis, afektif dan psikomotor umumnya dengan penilaian perfomance dan produk.
Implementasi kegiatan pembuatan soal yang semestinya dibuat oleh guru sebagai pihak yang paling tahu tentang keadaan siswa di kelasnya, pada kenyataannya masih sangat sulit dipenuhi guru utamanya untuk kegiatan ulangan semester. Hal ini disebabkan karena beban kerja guru yang berat dimana selain membelajarkan siswa juga harus memenuhi tuntutan administrasi baik terkait dengan administrasi kelas, administrasi jenjang karirnya dan terkadang membantu kepala sekolah dalam administrasi sekolah. Oleh karna itu guru perlu merapatkan diri dalam wadah organisasi Kelompok Kerja Guru (KKG) yang dapat dijadikan salah satu cara untuk berkolaborasi sehingga beban kerja akan semakin ringan jika dipikul bersama. Melalui upaya tersebut maka tuntutan administrasi guru terkait dengan tanggung jawabnya akan terpenuhi disamping kebutuhan pokok guru sebagai pendidik adalah tersedianya soal-soal yang berkualitas dan sesuai dengan SK, KD dan indikator yang berlaku di Kecamatan Gunungpati terutama Gugus Drupadi ini.
Dengan melibatkan guru secara aktif dalam berperan serta dalam pembuatan soal ulangan tengah semester dua pada tingkat kecamatan ini akan memotivasi guru dalam usaha untuk menyamakan persepsi tentang soal yang dibuat. Walaupun terkadang masing-masing satuan pendidikan memiliki indikator pencapaian kompetensi yang berbeda akan tetapi kompetensi yang dituju tetap sama di seluruh Indnesia. Sehingga ruang lingkup materi masih seputar silabus standar yang dikeluarkan oleh BNSP. Walaupun ada perbedaan sudut pandang dalam menelaah SK dan KD menjadi indikator dari setiap satuan pendidikan akan tetapi kebiasaan membuat soal secara bersama-sama akan berujung pada usaha penyamaan persepsi. Bukan berarti usaha tersebut kita merampok hak guru sebagai pihak yang paling berkompeten untuk mengevaluasi siswa di kelasnya, akan tetapi lebih kepada usaha mencari solusi dari beratnya beban kerja guru dengan tidak menghilangkan esensi peran guru yang paling dominan dalam perencanaan evaluasi. Sehingga melalui kegiatan KKG ini maka guru aktif berperan serta dalam perencanaan pembuatan soal sampai produk berupa instrument evaluasi selesai dikerjakan. Dan itu semua adalah hasil kerja guru yang akan disharingkan dengan rekan sejawat, bukan hasil pekerjaan kelompok kerja guru lainnya di tempat lain.